Monday, January 25, 2016

Putri Kamaliah permaisuri sultan Iskandar muda


         Pada abad ke-17 kesultanan Aceh di bawah pimpinan Sultan iskandar Muda mengalami masa - masa kegemilangan dan termasuk salah satu kekuatan adidaya di dunia khususnya di kawasan selat malaka .
Perkenalan sultan iskandar Muda dan puteri pahang bermula ketika Aceh darussalam berhasil menaklukkan pahang dari kekuasaan portugis .
Bersamaan dengan itu keluarga istana pahang bersama 10.000 penduduknya berhijrah ke tanah darussalam - kuta raja ( banda aceh ) untuk memperkuat askar sultan iskandar Muda melawan bala tentara portugis yang telah menyebar di seluruh tanah malaka yang hendak menyerang kesultanan Aceh darussalam .
Sultan iskandar muda rupanya tertarik dengan salah seorang puteri yang hijrah dari negeri pahang . Sang Puteri kemudian di nikahi Oleh Sultan iskandar Muda dan di angkat menjadi permaisurinya . Kerana Sang puteri berasal dari pahang maka rakyat Aceh memanggilnya dengan putroe phang .
Nama asli puteri pahang adalah puteri jamilah ada yang menyebut puteri " Kamaliah " kemudian terkenal dengan nama Putroe phang
Sebagai bukti cinta Sultan iskandar Muda terhadap Puteri pahang maka Sultan Membangunkan sebuah taman yang terkenal dengan nama " Gunongan " yang terletak di taman Tuanku Permaisuri Puteri pahang .
Perkawinan Sultan iskandar Muda dengan Puteri Kamaliah di anugerahi seorang puteri yang di bernama puteri sari alam yang kemudian menikah dengan Sultan iskandar Tsani .
Sultan iskandar Tsani Alaudin Mughayat Syah ibni almarhum Sultan Ahmad Syah II atau nama sebenarnya Raja Husein adalah Sultan Aceh ke - 13 . Baginda merupakan anak kandung sultan pahang .
Setelah Sultan iskandar Tsani Meninggal dunia Puteri sari alam naik tahta menjadi sultanah dengan gelar Sultanah Tajul Alam Safiatuddin .
Puteri Kamaliah ( Putroe phang ) masyhur kerana Cerdas dan bijaksana dalam memecahkan persoalan yc di hadapi masyarakat Aceh darussalam .
Pada suatu hari terdapat sebuah permasalahan pembahagian harta warisan antara dua ahli waris yakni seorang anak perempuan dan seorang anak lelaki .
Adapun harta yang menjadi objek pembahagian adalah berupa sawah dan rumah ,, di putuskan bahwa yang berhak mendapatkan sawah adalah anak perempuan sedangkan anak lelaki mendapatkan rumah ,, anak perempuan tersebut tidak menerima keputusan tersebut dan melakukan protes .
Sang Puteri yang mendengar keputusan itu kemudian langsung membela perempuan tersebut dengan alasan perempuan tidak dapat tinggal di surau - surau / musalla sedangkan lelaki sebaliknya ,, Oleh kerana itu yang layak menerima rumah adalah perempuan dan yang layak menerima sawah adalah lelaki. Kemudian pendapat Sang Puteri di persetujui oleh Sultan iskandar Muda .
Sejak saat itu puteri kamaliah yang lebih di kenal oleh masyarakat dengan sebutan Putroe phang itu menjadi rujukan dalam menyelesaikan masalah hukum .
Kerja sama Sultan iskandar Muda yang gagah berani dan adil dengan permaisuri puteri pahang yang bijaksana dan selalu membela masyarakat yang lemah mengantarkan Aceh darussalam menuju masa kegemilangan .
Di samping permaisuri putroe phang yang berkontribusi bagi pembangunan yang merata di seluruh wilayahnya .
Sultan iskandar Muda merupakan pemimpin eksekutif tertinggi yang di bantu beberapa pejabat tinggi . Mereka adalah :
1. Qadhi Malikul adil dengan empat mufi di bawahnya .
2. Menteri dirham ( keuangan )
3. Baitul Mal yang di bawahnya ada balai furdhan ( Cukai )
Di samping lembaga eksekutif terdapat pula lembaga musyawarah yang terdiri atas :
1.balai rung sari yang terdiri atas empat hulubalang .
2.balai gading terdiri dari 22 Ulama
3.balai majelis Mahkamah rakyat ( parlemen ) terdiri atas 73 anggota yang mewakili setiap mukim ( 73 daerah wilayah ).
Balai sari dan balai gading masih merupakan rumpun lembaga eksekutif sedangkan balai majelis mahkamah rakyat masuk dalam rumpun lembaga legislatif .
lembaga - lembaga ini di bentuk pada tanggal 12 rabiul awal 1042 ( 1633 ) dan di tulis dalam suatu undang - undang yang di sebut dengan : Qanun al-asyi darussalam
Putroe phang sangat berpengaruh dalam pemerintahan dan penyusunan undang - undang kerajaan sampai - sampai Lahir madah :
Adat bak poe teumeureuhom
Hukoem bak syiah kuala
Qanun nibak putroe phang
reusam nibak bintara
Ketika puteri pahang mangkat ! Upacaranya di lakukan dengan Megah dan Khitmat . Kain jendela dan tirai istana keraton darud dunia di ganti dengan kain warna hitam seperti di nukilkan dalam sejarah .
Ketika jenazah di turunkan dari istana ,, Sultan iskandar Muda turun di depan di dampingi dua bintara kesultanan yang memakai pakaian serba hitam berselampang merah . yang di sebelah kanan memegang pedang yang terhunus bersandar di bahu kanannya dan yang di sebelah kirinya memegang payung hitam terbuka .
di mideuen ( halaman istana ) telah siap segenap barisan dan setelah berhenti sejenak tampil ke muka bintara keujruen tandil kesultanan darud dunia ( tandil mujahid chik seri dewa purba ) untuk mengumumkan berita duka dan memohon do'a selamat kepada Allah SWT dan do'a selamat kepada nabi Muhammad SAW
Keranda indah yang berhias serba indah dengan hiasan keemasan dan permata di letakkan di atas tandu keemasan yang berbentuk segitiga . Masing - masing ujung segitiga di pikul oleh pembesar dewan negara yaitu dewan mong - mong panglima angkatan laut ,, angkatan darat ,, di depan sekali ketua dewan mufti empat ( khuja madinah ) yang lebih terkenal dengan khuja fakeh yang berpakaian serba putih ( sorban dan jubah ) dengan tongkat di tangan kanannya . di belakang di ikuti oleh pembesar negara perdana menteri seri Ratna bijaya sang raja meukuta dilamcaya yang bernama Orang kaya seri Maharaja laila dan Qadhi Malikul adil . Keduanya memegang jambangan air mawar yang di buat dari emas berhias permata .
di belakang mereka dua orang bintara yang membawa jambangan teurapan - geutanggi yang mengeluarkan asap dari pembakaran ramuan - ramuan setanggi yang semerbak baunya .
di sebelah kanan keranda ( peti jenazah ) berdiri laksamana meurah Ganti yang berpakaian serba hitam berselimpang merah serta pedang yang terhunus di bahunya .
di sebelah kiri berdiri tandil ( datuk bendahara Muhammad tun seri lanang ) yang mengembangkan payung kuning keemasan yang berumbai mutiara ke atas keranda dan beliau juga berpakaian hitam dan teunkulook lembayung di kepalanya serta berselempang merah .
di bagian belakang jenazah ( di antara dua cabang tandu ) berdiri seri Sultan iskandar Muda yang di ikuti di belakangnya sebelah kanan oleh putra Mahkota dan di belakang sebelah kiri adalah menantu beliau pangeran husain mughayat syah bin Sultan Ahmad perak anak dari Sultan negeri perak .
di belakangnya barulah barisan menteri - menteri dan raja - raja serta iringan yang berjumlah ratusan mengikuti di belakang mereka .
Setelah Selesai ucapan berita duka ,, barisan bergerak menuju barisan masjid raya baiturrahman dan setelah selesai upacara sembahyang jenazah ,, jenazah di iring kembali ke istana darud dunia dan terus menuju ke pemakaman para Sultan .
Keranda jenazah di bawa masuk ke dalam makam lalu di laksanakan upacara pemakaman . yang turun ke liang lahat adalah laksamana Meurah Ganti dan datuk bendahara Muhammad tun seri lanang ( tandil samalanga ) .

No comments:

Post a Comment